Date and Time

Monday, November 25, 2019

Drama Sukma Hilang Dalam Kabut

Sukma Hilang Dalam Kabut


Pendahuluan 

Kisah cerita ini tidak dikaitkan dengan keberadaan Gunung Sukma yang berada di daerah di daerah Kabupaten Pringsewu Lampung maupun adat istiadat warga disana. Awal mulanya, cerpen berjudul “ Sukma hilang dalam kabut “ karya Isbedy Stiawan Z.S ini ditulis untuk mengingatkan kita kepada sebuah cerita turun temurun di masyarakat Lampung yaitu Gunung Sukma. Masalah ini membuat Sastrawan Lampung bernama Isbedy Stiawan Z. S, akhirnya memutuskan untuk memproduksi sebuah cerpen yang menarik tetapi bisa membuat perasaan maupun isi hati masyarakat umum menjadi terharu bahkan menakjubkan dengan membaca cerpen ini. Keberadaan Gunung Sukma yang selalu diselimuti kabut disaat hujan maupun cuaca dingin membuat si penulis cerpen menentukan judul yang menarik untuk ditaruh di depan cover cerita pendek ini. Sebelum cerita pendek yang diubah menjadi teks naskah drama / lakon ini dipentaskan di depan kelas, kami sebagai siswa yang ditugaskan oleh guru kami untuk memproduksi ulang cerpen ini kedalam sebuah naskah lakon / drama harus melihat isi maupun alur cerita yang tertuang dalam buku cerpen itu sehingga kami bisa mengerti cara membuat teks naskah drama yang bersumber dari cerpen itu serta mengubah isi cerita pendek kedalam sebuah dialog yang bagus dan hebat.


BABAK I


Adegan 1

Pada suatu hari, di dalam sebuah Istana megah yang terletak di bawah kaki bukit Gunung yang diselimuti kabut yang berada di Kabupaten Pringsewu. Hiduplah seorang Raja yang kaya raya yang hidup dan tinggal bersama keluarga nya. Keluarga itu berasal dari Kotabumi , yang pada akhirnya berpindah rumah ke daerah ini untuk menjalani kehidupan yang lebih baik lagi. Pada suatu ketika anaknya yang bernama Putri Sukma sedang dimabuk cinta dengan seorang pria jelata yang bernama Salim. Dengan adanya percintaan tersebut, akhirnya Salim mengaggumi kecantikan dan keindahan wajah si putri Raja itu, akhirnya dia langsung menjumpai Putri Sukma ke Istana itu dalam keadaan menghendak – hendak, namun kali ini dia masuk ke Istana itu telah diberi izin oleh prajurit istana dengan alasan ingin menjumpai Sang Putri itu, tetapi dia tidak langsung tunduk point terhadap suka – menyukai dirinya terhadap Sang Putri, dia hanya berbincang – bincang saja.

Salim              : ( bertemu dalam keadaan menghendak – hendak )” Hai , Putri apa kabar mu? Bagaimana kabar keluarga mu sekarang ini ? Wah istana mu sangat indah ya, bagaikan di Surga seperti bentuk aslinya “

Putri Sukma    : “ Baik kok, Salim. Ada apa ya kamu ke istana ku, mau ada yang dibicarakan ? Tapi sebelumnya kamu kok bisa masuk ke dalam Istana ku ini, kek mna ? nanti kalau ayahku melihat , dia bisa marah besar. “

Salim              : “ Begini Putri, saya ingin mengobrol dengan mu , sebentar saja yaitu permasalahan keluarga mu yang dari kalangan bangsawan kaya raya. Tadi aku sudah minta izin dengan prajurit istana kok. Bagaimana jika ada anggota keluarga kerajaan yang menikah dengan rakyat jelata , apakah dia akan dikeluarkan dari keluarga kerajaan atau tidak ? “ ( rasa ingin tahu )

Putri Sukma    : “ Oh, jadi gitu alasan kamu menemui saya kedalam istana ini. Tenang aja gak usah takut, Salim. Jika ada anggota kerajaan yang menikah dengan keluarga kerajaan dia pastinya akan dikeluarkan dari istana ini, tetapi kalau si pihak kerajaan sangat menyukai rakyat jelata dia berhak melepaskan gelar kerajaanya. “

Salim              : “ Oh gitu ya Putri. Bagaimana kalau ada anggota kerajaan yang menikah diam – diam dengan seorang pria jelata , apakah dia akan dikeluarkan dari anggota kerajaan ? “

Putri Sukma    : “ Kalau masalah itu saya belum mendengar tentang kasus seperti itu di dalam internal keluarga kerajaan ini. Kalau udah dimabuk cinta ya bagaimana lagi ?  masa harus dikekang, kan gak mungkin. Tetapi ya kalau udah cinta banget , dan harus nikah. Ya silahkan saja boleh – boleh saja, dan jangan ketahuan dengan anggota keluarga kerajaan lainnya.“    (berekspresi gembira kepada Salim)

Salim              : “ Baik putri kalau begitu. Terima kasih ya putri Sukma informasinya. “

Putri Sukma    : “ Ok Salim. Memang kamu bahas – bahas seperti itu , mau berpacaran seriusan dengan  saya. Kok saya lihat dirimu lama – kelaman kamu ini badannya gagah sekali. Jujur saja gak usah malu ! “( bercanda dengan wajah gembira ria )

Salim              : “ Oh, tidak apa – apa kok Putri, saya aj cuman bercanda saja. “


Adegan 2

Keesokan harinya Putri Sukma bercerita kepada adik dan kakaknya tentang kegagahan badannya si Salim itu, dia mengobrol di sebuah taman kerajaan yang indah dan menakjubkan yang diselingi oleh banyaknya bunga – bunga segar serta pepohonan yang rindang dan hijau dengan banykanya burung maupun kupu – kupu yang bertebangan  membuat perbicangan mereka menjadi mengasyikkan satu sama lain.

Putri Sukma    : “ Hai kalian , apa kabar nya ? eh aku ini mau bercerita tentang si Salim itu loh kepada kalian semua ini. “

Putri Sinta       : “ Yaudah dek, silahkan saja. Eh sebelum lo bercerita panjang lebar , gua mau tahu si Salim itu siapanya lo ? “

Putri Sukma    : “ Oh, kalau masalah si cowok itu nanti ya gua kasih tauin ke kakak. Ada deh rahasianya itu. Gini kak gua ini kan pertama kali ketemu si Salim itu, ketika gua berada disebuah danau yang sangat indah didekat istana kita ini pada saat itu saya mencari udara segar di sekitar wilayah danau itu, tiba – tiba gua melihat ada seorang pria gagah besar ganteng lagi, dia itu sedang memancing ikan disebuah danau itu, pas gua lagi berjalan – jalan disekitar danau itu, gua terpleset disekitar itu , tapi untungnya ada si Salim yang menolong gua dari situ. Yaudah deh , itu alur pertemanan kita berdua , kak. “

Putri Sinta       : “ Oh gitu toh, dek. Lain kali kakak gak bakal buruk sangka dulu deh kepada adik nya sendiri nanti dosa. Itu alur pertemanan apa percintaan ? “ ( saling bercanda kepada adiknya )

Putri Sukma    : “ Ishhhh kakak ini, kan udah aku bilang sebelumnya kalau dia itu bukan pacar ku, dia itu hanya sebatas teman dekat saja. “

Pangeran Andi : “ Masa sih, kak. Lo bohong ya kepada kita – kita ini, kalau dia      itu bukan pacar lo ? “

Putri Sukma    : “ Benar kok dek, kakak ini gak bohong sama sekali sama kakak Sinta ataupun lo sendiri. “

Pangeran Andi : “ Ok gua pegang janji lo , kalau begitu. Tetapi kalau dikemudian hari lo sampai ketahuan pacaran dengan cowok itu, lo akan menanggung dosanya ya. “

Putri Sukma    : “ Ok, dek. Gua akan berjanji sepenuh hati gua. “

Beberapa menit kemudian, datanglah Ratu Santi yang memiliki wajah cantik dan juga baik hati terhadap anak – anaknya. Dia menyuruh anak – anaknya untuk makan pagi di dalam Istana tersebut disaat mereka sedang asyik berbincang di sebuah taman kerajaan.

Ratu Santi  : “ Eh, anak – anak rupanya kalian semua disini toh, kalian sedang asyik ngobrol ya.... ayo – ayo masuk kedalam istana untuk sarapan pagi. Itu makanannya sudah siap menunggu dan telah dimasak oleh koki kerajaan kita yang sangat spesial . Kalau ibu boleh tahu, kalian sedang bahas apa ? sepertinya bagus sekali ceritanya. “

Putri Sukma    : “ Ishhhhh……. Ibu ini kepo aja, biasa lah namanya juga anak remaja yang sedang dimabuk cinta dan mengalami masa pubertas. Ibu sama ayah juga dulu seperti ini , kan ?  “

Putri Sinta       : “ Ya, bu. Anak remaja yang masih pubertas dan berpacaran seperti Sukma itu bu, tidak perduli dengan apa yang dikatakan oleh orang lain. “

Putri Sukma     : “ Apasih kak, kan Sukma masih belum punya pacar cuman bercandaan aja ... itu juga tidak beneran kok. “

Pangeran Andi : “ Iya tah, kak. Lo itu pasti bohong deh sama kami , tadi aja lo bahas masalah cowok gagah itu ke kami – kami ini. “

Putri Sukma     : “ Diem ya lo anak kecil, kalau gak tau apa – apa yang diem aja… gak usah cerewet mulut lo. “

Ratu Santi       : “ Sudah – sudah , cuman masalah kek gini aja diperdebatkan. Mari kita masuk ke dalam untuk sarapan pagi, itu sarapannya sudah hangat, nanti keburu tidak enak lohhh. “

Disaat makan pagi, ternyata Raja Kebambang mulai melakukan perbincangannya dengan ketiga anak – anaknya, kemudian dari pada itu, Ratu Santi dengan santainya menanggapi pertanyaan yang dibacarakan oleh si suaminya itu.

Raja Kebambang   : “ Anak – anak tadi kalian di taman lagi bahas apa ?   sepertinya kalian ini tidak biasanya akur – akur gini ? “

Putri Sinta       : “ Ada deh , ayah. Namanya juga anak remaja pasti bahas – bahas masalah yang terjadi di dalam kehidupannya. “

Pangeran Andi       : “ Betul banget Ayah. “

Putri Sukma    : “ Ayah sama ibu ini sama aja gak ada bedanya , mau tahu aja urusan anaknya sendiri. “

Ratu Santi       : “ Pak, mereka tadi lagi membahas percintaan. Jadinya mereka takut untuk memberitahu jawabannya ke ayah, akhirnya mereka berbohong. “

Raja Kebambang     : “ Oh jadi gitu ya ceritanya , pintar sekali ya kalian membohongi ayah karena persoalan percintaan saja. Ok ayah tahu bahwa kalian sudah besar. “

Adegan 3
Setelah sarapan pagi, kemudian mereka melanjutkan aktivitasnya masing – masing. Sebelum keluar dari meja makan, Ratu Santi pun berpesan kepada mereka untuk tidak bergaul dengan orang lain termasuk dengan rakyat jelata dikarenakan adat dan sopan santun yang tidak bagus menurut keluarga kerajaan itu.
Ratu Santi       : “ Sebelum kalian pergi. Ibu ingin tetap berpesan kepada kalian, jangan bergaul kepada rakyat jelata terlebih saat ini. Dikarenakan mereka itu tidak punya sopan santun sama sekali terhadap siapa pun, ibu sih boleh – boleh saja kalau mau main tetapi ini sudah pesan dari ayahmu untuk tidak bermain dengan rakyat jelat . “
Putri Sukma    : “ Kok begitu bu ? kan kita ini harus dekat dengan rakyat jelata supaya keluarga kerajaan lebih dicintai dengan baik dan benar. Memangnya kalau aku berkawan dengan orang asing emang salah ?
Ratu Santi       : “ Kamu ini kalau dibilangin sama ibunya atau ayahnya selalu membantah saja. Ini memang sudah aturan dari kerajaan untuk tidak berteman dengan rakyat jelata, ayahmu sangat benci kepada rakyat jelata yang tidak punya sopan santun kepada orang. “ ( Tegas dalam bertindak kepada anak – anaknya)
Putri Sinta       : “ Udah sih, Sukma gak usah diperdebatkan lagi tentang permasalahan seperti itu. Memang itu adalah sebuah aturan kerajaan yang sudah mutlak dan tidka bisa diubah lagi walaupun ada seorang anggota kerajaan yang menikah dengan rakyat jelata pastinya akan dikeluarkan dari kerajaan ini. ( berkata lebih bijaksana )
Putri Sukma    : “ Yaudah kak, aku paham sekali dengan kondisi kita sebagai seorang Putri kerajaan, dan aku ingin mengubah tradisi kerajaan ini supaya bisa lebih dekat dengan masyarakat luas suatu saat aku menjadi seorang Ratu. “ ( pasrah dengan cobaan ini )
Ratu Santi       : “ Nah, itu tahu. Posisi kalian kan sudah menjadi Putri Kerajaan jadi kalian harus berteman dengan keluarga bangsawan lainnya. Tetap saja keluarga kerajaan kita ini harus menjadi simbol persatuan dan pertolongan bagi masyarakat yang dibawah kasta kita ini. Dan jangan sekali – kali, kita dijelakkan didepan umum ! “


Babak II

Adegan 1
Keeseokan harinya, ketiga anak – anak Raja Kebambang dan Ratu Santi melanjutkan aktivitasnya masing – masing. Putri Sukma pun bergegas ke luar Istana untuk pergi bermain dan berbincang bersama dengan Putri Sinta di sebuah Istana dekat dengan air mancur yang sangat menakjubkan sedangkan Pangeran Andi membaca buku cerita tentang sebuah dongeng binatang di dalam sebuah kamar nya tepat didepan balkon istana yang sedang terbuka lebar tersebut.
Putri Sukma    : “ Kak, yuk kita main keluar istana didekat sebuah taman ada air mancur yang indah sekali. “ ( dengan raut wajah yang bersenyum )
Putri Sinta       : “ Iya dek, idemu bagus sekali. Yaudah bentar ya, kakak mau berganti pakaian dulu soalnya baju kakak ini tidak cocok kalau dipakai diluar Istana, kurang mencolok warnanya. “
Putri Sukma    : “ Ok kak, aku tunggu ya di air mancur dekat taman kerajaan kita ini. Jangan lama – lama ganti bajunya nanti keburu panas ! “
Beberapa detik kemudian, datanglah Putri Sinta dengan raut wajah senang dengan memakai warna baju yang sangat mencolok serta anggun.
Putri Sinta       : “ Liat geh dek baju kakak, bagus kan ? sudah cocok banget kan kakak jadi seorang Putri Kerajaan yang anggun ? “( Pamer dengan baju barunya di depan adiknya )
Putri Sukma    : “ Iya loh kak. Kakak itu kan sudah cantik, anggun, dan juga pintar dalam memilih pakaian yang keren- keren. Eh tapi sebelumnya, akau pengen tanya sih ke kakak, itu baju siapa yang beli atau buat sendiri kak ? “
Putri Sinta       : “ Ohhh... kamu pengen baju kek gini. Minta aja sama ibu pasti dibeliin baju – baju yang bagus bagi putrinya, kalau baju ini mah, ibu yang memesannya dengan seorang desainer kepercayaan kerajaan yang sudah profesional dalam bidangnya saat Ulang tahun ku yang ke 20 tahun . Jadi kalau kamu pengen ya buat aja sm desainer kita ini, kalau membeli kan kamu nanti takut gak cocok dengan wujud nya. “
Putri Sukma    : “Oh yaudah kak, aku cuman tanya doang kok gak mau beli baru soalnya baju – bajuku masih banyak yang baru dan bersih jadi masih bisa untuk dipakai lagi. “
Putri Sinta       : “ Kalau kakak mah gak senang dengan baju – baju lama yang sudah tidak dipakai lagi. Seperti orang yang sedang memungut sampah dijalan raya itu. Kakak mah gak selevel dengan baju – baju murah dek. Sorry gua mah ! “ ( Berperilaku sombong layaknya Putri Kerajaan )
Putri Sukma    : “ Oh jadi gitu ya, menurut kakak baju – baju lama gak bisa didaur ulang menjadi baju – baju baru. Terserah kakak aja mau ngomongin baju aku lama atau baru, aku tidak ingin merepotkan orang tua kita kak. “ ( Berperilaku membela diri sendiri )
Putri Sinta       : “ Yaudah, basing lo mau ngomongin kek mana lagi. Pokoknya gua tetap dengan pendirian gua sendiri untuk tidak selevel dengan baju – baju lama. Eh lo kan ngajakin ke taman ini mau ada dibicarakan tentang permasalahan apa ? ( Rasa ingin tahu yang sangat besar )
Putri Sukma    : “ Gini loh kak, gua itu pengen sekali berteman dengan si Salim itu. Dia itu orangnya penolong dan baik hati terhadap siapapun termasuk gua ini. Dan dia itu juga orangnya tidak suka sombong kepada masyarakat luas walaupun dia itu bukan seorang bangsawan seperti kita ini. Pernah ya gua lihat dengan mata kepala gua sendiri, dia itu orang nya membantu seorang kakek tua yang sudah tidak bisa berjalan dengan sempurna seperti kita ini dengan membawa belanjaan nya dari Pasar dekat Istana kita ini , waktu itu gua lagi berjalan – jalan dan menyapa masyarakat luas yang sedang berhalu – halang di pasar, tiba – tiba gua lihat dia itu, penolong banget. “
Putri Sinta       : “ Masa sih dek, Rupanya dia itu memiliki riwayat sifat yang baik dan penolong terhadap siapapun. Jangan – jangan lo cinta banget dengan dia itu ya? Walaupun dibatasi dengan tembok dinding istana yang sangat besar, lo bisa – bisa an berteman dengan dia. “
Putri Sukma    : “ Ya kak, aku ini dekat banget dengan dia walaupun dibatasi dengan dinding tembok kerajaan kita ini , gua masih sempat – sempat nya berkumpul bersama di sebuah base camp kita yang tidak dikenali oleh pasukan prajurit kerajaan kitan ini. Tetapi gua ini berteman dengan dia , bukan untuk pacaran ataupun lainnya hanya sebatas kawan bermain saja menghindari rasa bosan didalam istana kita ini. “
Putri Sinta    : “ Oh yaudah dek, kalau menurut lo itu, si Salim orangnya baik dan juga penolong. Lo harus tetap berteman dengan dia walaupun aturan kerajaan melarang nya. Saran gua sih lo harus minta izin terlebih dahulu kepada ayah supaya Salim bisa lebih dekat dengan keluarga kerajaan kita ini. Lo harus tunjukkin sifat dan perilaku – perilaku yang baik Salim kepada ayah dan ibu biar mereka paham dengan kondisi lo sendiri untuk berteman dengan rakyat jelata.  Ya gua tahu kalau dia itu, rakyat jelata, Bagaimana sih kalau anaknya tidak berteman sama sekali dan harus dilarang bersoliasisasi dengan siapa pun kecuali anggota kerajaan lainnya. Gua benar – benar gak setuju. “

Adegan 2
Di depan balkon istana yang besar yang terbuka lebar dari dalam kamar ada seorang anak lelaki tampan dan muda ia bernama Pangeran Andi. Disaat membaca buku cerita tentang binatang, tiba – tiba prajurit istana mengasihkan sepucuk surat kepada nya yang prajurit ketahui surat itu berasal dari seorang pria gagah yang bernama Salim. Tetapi Salim menitipkan surat tersebut dengan alasan cuman berteman dan mencari teman ngobrol saja dengan Putri Sukma kepada prajurit istana itu.
Prajurit Istana : “ Ada apa kamu ,masuk – masuk kedalam istana ini. Jangan - jangan kamu penyusup ya, mau mencuri harta benda kerajaan kita ini. “ ( Berbadan tegap dengan wajah yang sangat galak )
Salim              : “ Tidak pak, saya hanya ingin menitipkan sepucuk surat ini kepada Pangeran Andi, permintaan saya surat ini agar bisa dibaca oleh Sang Pangeran dengan sebaik – baik mungkin. “
Prajurit Istana : “ Baik kalau permintaan mu seperti itu, tetapi kamu habis ini haruslah pergi dari istana ini ya? Jangan kembali – kembali lagi ke Istana ini nanti kamu dicurigainn oleh orang lain. “
Setelah kembalinya Salim dari Istana yang sudah diminta oleh Prajurit Istana untuk tidak datang kembali ke kerajaan tersebut. Beberapa menit kemudian, si pajurit istana itu memasuki kamar Pangeran muda dengan membawa sepucuk surat yang telah ditulis oleh seorang pria jelata yang bernama Salim, ia berpesan kepada Sang Pangeran agar bisa bisa dibaca surat ini dengan baik.
Prajurit Istana : “ Permisi Yang Mulia Pangeran Andi, saya ingin mengasihkan sepucuk surat ini kepada pangeran bahwasanya surat ini dibawa oleh soerang lelaki muda bernama Salim dan ia berpesan kepada pangeran agar pesan ini dibaca dengan sebaik – baik mungkin. “
Pangeran Andi : “ Oke terima kasih ya. Sudah sana kamu lanjutkan saja  pekerjaan kamu lagi. “ ( Disaat membaca buku cerita )
Prajurit Istana : “ Baik Yang Mulia. “ ( Dengan jawaban yang tegas )
Setelah menerima surat tersebut dari Prajurit Istana, akhirnya Pangeran Andi membuka sepucuk surat itu yang rupanya berisi kalimat – kalimat yang beraneka ragam kata – kata suka -  menyukai si Salim kepada Putri Sukma. Maka dari pada itu, Pangeran muda itu membaca isi surat tersebut dengan perlahan – lahan sambil melihat dan memikirkan apa yang disukai dari Salim kepada kakaknya walaupun Putri Sukma berasal dari latar belakang Bangsawan tinggi. Ternyata Pangeran muda itu tahu jawaban nya dari pesan tersirat itu.
Pangeran Andi : “ Oh, jadi gini Si Salim menyukai Sukma dengan alasan kecantikannya yang indah dan memiliki wajah yang sangat cantik. Bisa – bisa aja, dia punya akal dengan maksud berpacaran dengan jarak jauh ( LDR ) oleh Sukma. OK ini berarti kakak sudah bohong kepada gua, rupanya mereka itu sudah berpacaran sangat lama juga ya. Awas aja gua kasih tauin surat ini kepada Ayah dan ibu. “ ( berperilaku seperti orang pembela terhadap harkat dan martabat keluarga kerajaan agar tidak disusupi oleh rakyat jelata )
Beberapa jam kemudian setelah si Pangeran Andi membaca surat tersebut dengan serius akhirnya dia bercerita dan memberikan informasi yang jelas kepada orang tuanya terkait dengan masalah percintaan yang dialami oleh Putri Sukma. Dan dari pada itu, reaksi Raja dan Ratu terkait masalah percintaan putrinya pun sangat terkejut dan tidak menyangka bahwasanya Putri Sukma telah membohongi mereka semua.
Pangeran Andi : ” Ayah, ibu... sini – sini aku punya kabar yang heboh.” ( Sambil berburu – buru membawa surat dari Salim )
Raja dan Ratu : “ Ada apa anakku , tolong berbicara dengan pelan – pelan ! “ (Terkejut melihat kondisi putranya yang sedang buru – buru membawa sepucuk surat )
Pangeran Andi : “ Ini yah, bu. Ada surat dari seorang pria yang dekat sekali dengan Sukma. Pas aku membaca isi surat ini rupanya Kakak telah membohongi kita semua terkait dengan masalah percintaan nya dengan seorang pria yang bernama Salim. “
Raja Kebambang : “ Ya Tuhan, pintar sekali putri kita berbohong kepada orang tuanya sendiri,bu. “
Ratu santi       : “ Aku tidak menyangka sama sekali dengan kondisi ini pak. “
Raja Kebambang : “ Biarkan saja bu, dia menikmati masa – masa percintaan ini dengan pria jelata itu. Bapak ini dari dulu tidak setuju kalau dia berpacaran dengan rakyat jelata, bisa – bisa kita turun derajat. Boleh – boleh saja, kalau dia pacaran tapi harus dengan setingkat keluarga kita bu. Emangnya si Salim itu kek mana sifat orangnya? “ ( Masa bodoh dengan perbuatan putrinya )
Pangeran Andi : “ Betul itu yah, aku setuju dengan pendapat ayah. Si Salim itu sifatnya baik dan penolong bagi siapapun yang terkena musibah, nah si kakak itu suka dengan dia alasannya yaitu dia melihat dengan mata kepala sendiri saat Salim menolong seorang kakek tua untuk membawa belanjaan nya dari pasar. “
Raja Kebambang : “ Oooo... jadi gitu alasannya putri ku , cinta banget   dengan rakyat jelata yang bernama Salim tersebut. Ya , ayah tahu kalau dia itu baik dan penolong tetapi tunjukkan dong sifat baiknya kepada keluarga ini terlebih kalau dia mengajak main putri ku di suatu tempat, ya minta izin kalau ingin menjemput main Sukma. Jangan diem – diem saja, nanti dikira putri bapak telah melakukan Perbuatan Zina. “ ( Berekspresi marah )
Ratu Santi       : “ Tetapi, pak. Kalau menurut ibu, kita ini harus mengubah aturan kerajaan yang ketat sekali terkait aturan bersosialisasi dengan rakyat jelata. Kalau aturan ini tidak dirubah sama sekali, maka kerajaan kita ini akan dijauhi oleh masyarakat terlebih lagi dibenci oleh kerajaan lain. “
Raja Kebambang : “ Maaf bu, bapak sama sekali tidak bisa mengubah aturan ini , soalnya aturan ini sudah menjadi satu kesatuan dari keturunan kerajaan kita ini bu. Bapak juga tidak senang bila ada anggota kerajaan yang menikah dengan rakyat jelata. Bapak benar – benar tidak setuju. “

Adegan 3
Maka dari pada itu, Baginda Raja Kebambang memerintahkan kepada semua prajurit Istana untuk tidak mengizinkan siapapun termasuk rakyat jelata memasuki area wilayah kerajaan kita ini terkait dengan permasalahan kisah cinta Putri Sukma dengan seorang pria yang bernama Salim walaupun dengan menitipkan sepucuk surat kepada anggota kerajaan dan alasan – alasan lainnya.
Raja Kebambang : “ Prajurit, detik ini juga. Bagi ada seorang rakyat jelata yang ingin masuk ke dalam kerajaan , harus diusir dan dilarang bertemu dengan anggota kerajaan lainnya. Walaupun hanya membawa dan ingin menitipkan sesuaitu kepada Putri atau Putra ku. Karena putri ku telah berbohong kepada ku terkait dengan permasalahan cintanya dengan seorang laki – laki muda. “ ( Berbicara dengan suara keras dan tegas )
Prajurit Istana : “ Baik, Baginda Raja. Kami siap untuk menjaga Istana ini dalam keadaan baik dan aman. “ ( Menjawab dengan suara tegas )
Raja Kebambang : “ Ya sudah kalau kalian paham dengan kondisi ini. Lakukan kembali tugas kalian masing – masing di Istana ini. Dan saya mau nitip pesan kepada kalian semua untuk jaga diri masing – masing dari serangan luar kerajaan kita ini. “

Babak III

Adegan 1
Pada suatu malam hari dengan banyaknya kunang – kunang malam yang bertebaran kemana – mana dan bulan purnama yang bersinar cukup terang benderang, Putri Sukma keluar dari kamarnya dan duduk disebuah balkon istana sambil melihat keatas langit. Beberapa menit kemudian, Salim dengan pelan – pelannya memasuki kedalam istana sambil bersembunyi dibalik pepohonan besar dengan membawa sebuah kode yakni seutas tali benang yang panjang dengan dilengkapi kotak kecil diatas pucuk tali itu untuk memanggil Sang Putri tersebut. Ini merupakan kisah awal cinta pertama mereka.
Putri Sukma    : “ Itu apa ya, seperti bergerak – gerak. Apakah itu ular ? tapi kemarin malam aku mimpi dengan firasat bahwa Salim memasuki area wilayah kerajaan untuk menemui ku. “ ( Bereskpresi dengan wajah yang takut dan heran )
Salim               : “ Rupanya kamu tahu juga isyarat dariku. Dimana tempat yang enak untuk mengobrol ya. ?
Putri Sukma    : “ Eh betul juga firasat ku ternyata kamu ya, yang memberi kode kepadaku tadi, kita mengobrolnya dibawah istana saja. Bentar ya aku mau turun ke lantai bawah.
Salim               : “ Nanti ketahuan gak sama ayahmu atau prajurit Istana ? “
Putri Sukma    : “ Tenang aja, tidak bakal ketahuan kok sama ayah. Palingan juga dia lagi nonton TV. “
Setelah Putri Sukma bergegas turun ke lantai bawah, tiba – tiba Raja Kebambang menanyakan alasan Putri Sukma keluar kamarnya. Lalu Sang Putri menjawab pertanyaan ayahnya dengan santai.
Raja Kebambang : “ Sukma, kamu malam – malam gini, mau kemana ? Ini sudah gelap loh diluar sana nanti takutnya ada apa – apa. Jangan – jangan kamu ingin bertemu dengan cowok ya ? “ ( Bertindak seperti orang pemarah dengan perasaan penasaran )
Putri Sukma    : “ Apasih ayah ini, cowok ... cowok terus. Aku ini belum punya cowok loh yah, masih belum cukup umur. “
Raja Kebambang : “ Tetapi apa dong alasan kamu keluar kamarmu ? “
Putri Sukma    : “ Aku ingin mencari udara segar di dekat taman kerajaan kita ini, soalnya aku sumpek banget di dalam kamar kek sudah di dalam pejara saja. “
Raja Kebambang : “ Kan bisa sih, mencari udara segar dari atas balkon kamarmu. “
Putri Sukma    : “ Diem , ayah . Sukma pengen keluar sebentar saja, tidak lama kok. Hanya beberapa menit saja. Sudah ya , ayah aku mau keluar sebentar. “ ( Berperilaku seperti orang yang susah diberi nasihat orang tua )

Adegan 2
Setelah mendengar perkataan ayahnya yang cukup lama, akhirnya Putri Sukma pergi menuju keluar Istana dan menemui Si Salim di dekat bawah tangga istana tersebut.
Putri Sukma    : “ Untung saja, ayah gak tahu kalau aku mau menemui Salim di bawah tangga Istana. ( Mengelus dada sambil menunjukkan perasaan yang hati – hati )
Salim              : “ Yang Mulia, kamu kok bisa keluar dari kamarmu, nanti kalau ada yang melihat aku atau kamu saat dibawah tangga ini, bisa – bisa kita dimaarahi oleh Baginda Raja. “
Putri Sukma    : “ Tenang saja, Salim. Aku sudah ngomong kepada ayahku dengan alasan ingin mencari udara segar  di sekitar taman. “
Salim              : “ Siiippp.... kalau begitu. Tetapi putri kalau kita berpacaran pastinya keluarga Yang Mulia pasti tidak menyukai diriku dari kalangan rakyat biasa. “
Putri Sukma    : “ Kalau masalah itu memang susah dirubah aturannya karena itu menjadi satu – kesatuan yang utuh didalam keturunan kami ini , Salim. “
Salim              : “ Putri, aku ingin sekali berpacaran denganmu karena kau memiliki wajah dengan paras cantik dan baik hati terlebih juga kamu seorang Putri kerajaan. Apakah detik ini juga aku boleh memanggilmu dengan kata “ sayang “. “ ( berbicara dengan malu – malu sambil menunjukkan rasa cintanya kepada Putri Sukma )
Putri Sukma    : “ Kalau masalah itu masih kupikirkan dulu ya, Salim. Aku mau saja – saja berpacaran dengan rakyat jelata tetapi ayahku ini yang keras kepala. “
Salim              : “ Ayolah Putri, aku ingin berpacaran denganmu , tolong terima perkataan ku ini. “ ( Memaksa kehendak Putri Sukma agar berpacaran dengannya )
Putri Sukma    : “ Kek mana ya Salim, aku masih bingung. Ya sudah kalau permintaanmu seperti itu, akau rela berpacaran dengan rakyat jelata seperti mu, tetapi kali ini kita berpacaran secara bersembunyi dulu. “ ( Rela berpacaran dengan rakyat jelata dengan raut wajah yang belum yakin atau malu – malu )
Salim              : “  Putri, izinkan ku memegang tangnmu detik ini juga, aku ingin mengelus tanganmu yang sehalus sutra dan seputih susu ini. “ ( Adegan memegang tangan )
Putri Sukma    : “ Ishhhh... kamu ini, megang – megang. Aku ini masih takut dengan namanya pacaran, Salim.” ( Bertindak malu – malu )
Salim              : “ Apasih kamu ini, tadi katanya mau jadi pacar aku, kamu semestinya mau dong tanganmu dipegang oleh ku sebentar saja. “
Putri Sukma    : “ Ya, sudah kalau permintaanmu seperti itu, aku terserah padamu saja. “
Salim              : “ Nah, kek gitu. Yang Mulia, lihatlah bulan purnama diatas langit tersebut dia berbentuk bulat  bagaikan cinta kita ini menjadi utuh kalau kita masuk ke jenjang pernikahan, dan coba bayangkan ketika seekor Burung Merak melebarkan sayapnya agar menarik simpati pasangnya, itu lah yang kuinginkan agar diriku bisa bertemu bahkan menjadi pacar bagimu selamanya, kalau – kalau aturan kerajaan ini bisa dirubah, aku rela demi jiwa dan ragaku,aku menikah denganmu walaupun aku seorang rakyat jelata. “
Putri Sukma    : “ Apasih kamu ini, ada – ada saja, kan sudah kubilang aturan kerajaanku ini memang sulit dirubah, aku maunya aturan ini bisa dirubah agar ada anggota kerajaan yang dapat menikahi rakyat jelata tanpa adanya paksaan. Kamu sekarang manggil diriku dengan panggilan Sukma ataupun Sayang, akau tidak marah kok, karena kita kan sudah menjadi pacar yang saling pengertian satu sama lain. “
Salim              : “ Oke deh, Sukma. Aku akan manggil dirimu dengan kata Sayang saat ini juga. Sukma akau mau bertanya apakah ibumu setuju kalau aku berpacaran denganmu ? “
Putri Sukma    : “ Kalau ibu, orangya lemah lembut dia pengen sekali – kali ada anggota kerajaan yang menikah dengan rakyat jelata supaya masyarakat lebih dekat dengan Istanaku ini. Tetapi permintaan dia hanya angan – angan saja , karena aturan kerajaan sudah mutlak dan tak bisa dirubah. “
Salim              : “ Oooo.. begitu ya, Sayang. Kalau soal itu aku tidak permasalahin kok cuman permintaan ku aturan kerajaan ini terkait dengan tata cara bergaul maupun menikah dengan rakyat jelata haruslah didiskusikan baik – baik. “

Adegan 3
Setelah berbicara dan bertemu dengan Salim, Raja Kebambang pun mengetahui dan mendengar suara dari kedua pasangan itu di bawah tangga istana disaat ia mencari udara segar malam hari.
Raja Kebambang : “ Udara malam hari ini segar sekali , kok saya dengar ada suara dari bawah tangga istana ku ini ya ? Apakah ada orang disana ? “ ( Rasa penasaran yang begitu serius )
Putri Sukma    : “ Sayang, aku keknya mendengar suara hentakkan kaki dari atas lantai. Jangan – jangan ayah atau prajurit istana mau menangkap kita berdua , kan kalau hubungan kita ini diketahui oleh ayahku nanti bisa kena marah diriku dan kamu juga. “ ( Berekspresi dengan wajah yang takut )
Salim               : “ Tenang saja, sayang. Ini juga tempatnya lebih aman dari pada di taman. Aku juga tahu dengan keadaan kita berdua kita seperti orang yang melakukan zina.
Raja Kebambang : “ Oooo... jadinya yang namanya Salim dia toh. Bapak baru tau kalau kamu sudah merebut putriku dari kehidupan kerajaan supaya kau bisa mengambil semua hartu kerajaan. Rupanya kalian berdua belum selesai – selesai juga pacarannya, sudah bapak peringatkan untuk berhenti pacaran kau Sukma. Bapak tidak sudi kalau kamu pacaran sama orang miskin ini, bapak benci banget ! Rasanya bapak pengen bunuh lelaki ini ( Berekspresi dengan raut wajah yang marah dan benci )
Putri Sukma    : “ Sudah pak. Sukma sudah tidak kuat dengan watak bapak yang sangat keras kepala ini. Sukma pusing mau ngomong apa lagi dan nentuin masa depan Sukma dengan cara apa lagi , pak. Salim ini orangnya baik dan juga memiliki sifat penolong terhadap sesama.
Raja Kebambang : “ Hanya cukup sampai malam ini saja, kamu mengendap di bawah tangga istana saya, pria miskin. Dan saya peringatkan lagi, tolong jauhi anak gadis saya dari pergaulan bebas. Dasar kau rakyat jelata ! “
Ratu Santi       : “ Ya Tuhan, Sukma. Kamu telah membohongi bapak sama ibu hanya cuman berapacaran dengan orang ini, ibu tahu kau sudah besar , sudah bisa memikirkan masa depanmu, tapi kau tidak punya rasa perduli dan pemahaman yang baik demi seorang lelaki ini serta aturan kerajaan ini. “ ( Berekspresi terkejut )
Salim               : “ Itu yang baginda mau dari saya, yaudah detik ini juga saya tidak akan mengunjungi Putri Sukma lagi di istananya. Jangan salahkan saya kalau Putri Sukma sama saya lagi !  aku juga tidak pengen sama sekali namanya memiliki sifat buruk terhadap siapapun bahkan kerajaan ini terkait diriku berpacaran dengan Putri Baginda hanya cuman ingin mengambil harta nya saja, saya orangnya tidak seperti itu, Baginda.
Raja Kebambang : “ Prajurit , tangkap dia dan keluarkan rakyat jelata ini dari Istana ku ini aku muak sekali dengan orang ini yang sudah merebut kehidupan Putriku. “
Prajurit Istana : “ Siap, Baginda. Akan kukeluarkan dia dari Istana ini. Ayo... ayo.. cepat kau pergi dari istana ini. Sudah berapa kali akau bilang kepadamu untuk jangan mendekati Putri Sukma. “ ( Memegang tangannya dengan erat dan mendorongnya  keluar Istana )

Adegan 4
Setelah mengetahui bahwasanya putrinya berpacaran dengan seorang laki – laki dari kalangan biasa. Baginda Raja Kebambang dan Ratu Santi memanggil Putri Sukma untuk membahas masalah percintaanya.
Raja Kebambang : “ Bu. Bagaimana kalau kita panggil Sukma saja ke hadapan kita ini. Jadi biar jelas masalah – masalahnya. Aku ini takut sekali kalau Sukma hamil diluar nikah, bu. “
Ratu Santi       : “ Ok pak, aku akan manggil Sukma di dalam kamarnya. “
Beberapa detik kemudian, Ratu Santi melangkahkan kakinya ke dalam kamar Putri Sukma, dan memanggilnya.
Ratu Santi       : “ Sukma, kamu sedang apa ? sepertinya asyik banget membaca novel nya. “
Putri Sukma    : “ Oh ini bu, tadi aku abis mencari – cari novel lama ku di dalam lemari, eh ternyata ketemu juga novel yang bagus untuk dibaca. Boleh tahu ibu ngapain ke kamar ku ini ? “
Ratu Santi       : “ Tadi ayah mu nyuruh manggil dirimu ke kamar jadi ibu panggil, nanti kalau sudah selesai baca novel nya bisa keluar kamar, kan.”
Setelah dipanggil untuk keluar kamar oleh ibunya, akhirnya Putri Sukma menemui ayahnya  tentang masalah percintaan nya dengan seorang lelaki bernama Salim, ayah dan ibunya pun sedang menonton TV. Lalu Raja kebambang berbicara kepada putrinya.
Putri Sukma    : “ Ayah tadi nyuruh ibu panggil aku betul tidak ? kalau boleh tahu ayah ada apa manggil – manggil ku ini ? “
Raja Kebambang : “ Memang betul ayah nyuruh ibu panggil dirimu keluar kamar. Ayah ini mau menanyakan masalah seorang pria yang bernama Salim berniat berkawan dengan Putri Kerajaan seperti mu . Apakah itu benar - benar cowokmu ataukah dia hanya lelaki bayaran dari pacar supaya bisa menemui dan menanyakan kabar terbaru dirimu malam – malam gini? Sukma, kalau kau berpacaran dengan lelaki itu , kau akan rasakan akibatnya, bahkan ayah akan melepaskan gelar kerajaanmu. ( Rasa ingin tahu yang mendalam )
Putri Sukma    : “ Kok, ayah tahu nama lelaki tadi bernama Salim. Darimana ayah mengetahuinya ? “
Ratu Santi       : “ Jujurlah kepada ayahmu nak. Jangan bohong – bohong nanti berdosa ! “
Raja Kebambang : “ Oooo... kalau masalah itu, ayah tahu dari adikmu tadi dia menerima sepucuk surat dari si rakyat jelata itu saat dia sedang membaca dongeng di kamar . Ayah sangat tidak suka ya dengan perilakmu itu yang sangat tidak sopan santun dengan orang tua sendiri. Ayah ini berbicara, tolong hargai dong ! apakah itu benar – benar cowokmu, Sukma. ( Berbicara dengan jawaban tegas sambil menunjukkan ekspresi marah )
Putri Sukma    : “ Ok, ayah, kalau kemauan ayah seperti itu juga. Sukma akan memberi tahu hubungan Sukma dengan cowok itu. Dia adalah pacarku sebenarnya sudah jelas kan ayah informasinya. “
Raja Kebambang : “ Oh jadi gitu. Cowok itu adalah pacarmu, ayah sangat tidak setuju dengan dirinya , karena dia sangat tidak punya sopan santun terhadap keluarga kita, terlebih lagi dia berlatar belakang rakyat jelata yang mau mengambil harta keluarga kita ini, Sukma. Kita ini keluarga terpandang dan terhormat di kerajaan ini. Semestinya kau cari yang sederajat dengan kita ini. Jangan buat malu kepercayaan bapak dengan teman kerajaan lainnya.
Putri Sukma    : “ Tidak, yah. Aku tetap dengan pendirian ku ini. Walaupun keluarga kita dipandang sebagai keluarga kerajaan. Aku sudah besar , sudah mampu untuk menentukan arah dan perjalanan masa depanku dengan seorang laki – laki lain. Dan satu hal lagi, aku ini bukanlah anak kecil yang harus dilarang bermain dengan teman – temanku. Sukma memang tahu kalau aku ini posisinya sebagai Putri Kerajaan. Tolong yah, bebaskan diriku dari jeratan masalah ini !  “
Raja Kebambang : “ Tidak bisa putriku, ini sudah menjadi keputusan final bagi keluarga kerajaan kita ini. Mohon dimengerti dengan kondisi ini, Sukma ! “
Setelah mendengar perkataan dari ayahnya yang begitu panjang dan lebar. Lalu, Putri Sukma memutuskanuntuk masuk kembali ke dalam kamarnya. Di dalam kamar , Putri Sukma bersedih, dan seketika itu, ibunya masuk ke dalam kamar untuk melihat kondisi putrinya.
Putri Sukma    : “ Mengapa Tuhan, engkau beri cobaan sulit ini kepada ku ini? apakah tidak ada seorang ayah baik yang merestui hubungan putrinya dengan seorang lelaki biasa ? “
Ratu Santi       : “ Sukma, mengapa kamu menangis ? apakah ada masalah dengan perkataannya ayah tadi. Coba beritahu ke ibu ! “
Putri Sukma    : “ Tidak apa – apa bu, Sukma hanya menangis sendiri. Ibu gak usah memperdulikan kondisi Sukma seperti ini. Biarkan diriku keluar jauh dari Istana ini untuk bisa merasakan impianku dari pada dilarang berhubungan dengan seorang pria biasa. Aku rela gelar kerajaanku dicopot demi masa depanku ini. ( Berekspresi pasrah dengan wajah yang mengeluarkan air mata)
Ratu Santi         : “ Jangan begitu Sukma, perkataan ayahmu itu sangat benar untuk masa depan keluarga kita maupun dirimu. Dulu pas ibu nikah dengan ayahmu, dia itu sangat keras kepala sehingga kata – katanya tidak bisa disela setiap perkataannya ialah keputusan mutlak. “
Putri Sukma    : “ Oh begitu ya bu, perilaku ayah waktu menikah dengan ibu seperti ituh toh, kirainku watak ayah yang keras kepala baru – baru kali ini aja. Bagaimana ibu menjalankan masa pernikahan ibu hingga punya anak sampai dengan sekarang ? “
Ratu Santi       : “ Kalau itu, memang sudah takdir Tuhan nak, ibu bukanlah seorang anak yang dijodohkan oleh orang tua tetapi Tuhanlah yang memeprtemukan ayah dengan ibu. Makanya, ibu dan ayah bisa lanjut sampai dengan sekarang. “
Putri Sukma    : “ Itu sebuah inspirasi cerita yang bagus, Sukma mau seperti itu tetapi watak ayah yang juga keras kepala, bahkan Sukma tidak sanggup menyelanya. “

Adegan 5
Lalu dengan seketika mungkin, Ratu Santi pergi keluar kamar untuk menemui dan meyakinkan perasaan dan hati suaminya tentang masalah percintaan yang sedang dihadapi oleh putrinya.
Ratu Santi       : “ Suk, ibu pergi ke luar kamar dulu untuk meyakinkan hati bapakmu dulu. “
Putri Sukma    : “ Ok bu, bantulah Sukma dalam masalah ini ! “
Ratu Santi       : “ Ya ini ibu bantu dirimu untuk meyakinkan hati bapakmu. “
Raja Kebambang : “ Eh bu sudah selesai ngobrolnya, ya dengan anak mu tadi ? “
Ratu Santi       : “ Sudah pak, tolong bapak dengan persetujuan dari hati maupun perasaan dirimu, izinkan Sukma melakukan masa pacaran dengan orang biasa itu. Janganlah masa depan putriku hancur dengan seketika karena hanya masalah kecil saja. “
Raja Kebambang : “ Apa ? masalah kecil bu ? pikir bu ! pokoknya tidak bisa bu, kalau sudah keputusan bapak ya, harus dijalankan dengan sedemikian rupa. Bapak ini mau mengharapkan dia bisa nikah atau pacaran dengan manusia yang sederajat dengan kita ini , bu. Malu bapak kalau putri Raja dari keluarga kerajaan berpacaran dengan seorang rakyat jelata nanti kita bisa turun derajat. “

Adegan 6
Setelah berdebat cukup lama, akhirnya Ratu Santi menemukan sebuah ide yang bagus berguna untuk masa depan putri mereka dengan cara menikahkannya dengan seorang pangeran dari kerajaan tetangga. Hal tersebut disetujui oleh Raja Kebambang dengan senang hati dan dia pun langsung mencarikan pangeran dari kerajaan tetangga yang masih status sendirian tanpa adanya pasangan wanita.
Ratu Santi       : “ Pak, bagaimana kalau kita mencarikan pasangan hidup Sukma yang lebih cocok dari si pria jelata yang bernama Salim itu. “
Raja Kebambang : “ Bagus itu idemu bu, bapak sangat setuju kalau Sukma dinikahi dengan seorang Pangeran. Bisa – bisa bapak menjadi Raja terkenal saat ini juga. “
Ratu Santi       : “ Bisa – bisa aja bapak ini. Ya sudah bapak carikan pasangan lelaki yang terbaik dari keluarga kerajaan kita ini. “
Raja Kebambang : “ Besok bapak akan carikan Pangeran yang terbaik buat putri kita. “

Keesokan harinya Raja Kebamabang menemui calon suami bagi putrinya, Raja Kebambang lalu mengunjungi ke sebuah kerajaan tetangga yang disebarang wilayah kerajaan dia dengan menggunakan kereta kuda beserta dengan pengawalnya. Sesampainya di kerajaan tersebut, akhirnya beliau disambut dengan ceria untuk menemui seorang Raja yang bernama Bahuga, dengan memiliki seorang Ratu yakni Tribuana. Namun mereka memiliki seorang anak lelaki tampan dan bisa meneruskan tahta kerajaan disaat ayahnya Raja Bahuga meninggal dunia yang bernama Pangeran Rama. Setelah itu, Raja Kebambang lalu menyampaikan maksud untuk menikahi putrinya dengan Pangeran Rama.
Raja Kebambang : “ Apa kabar Yang Mulia, sudah lama kita tidak bertemu satu sama lain. Apakah kau saat ini masih sibuk dengan pekerjaanmu ? “ ( Berjabat tangan )
Raja Bahuga   : “ Baik kok, Yang Mulia. Aku saat ini memang sibuk dengan pekerjaan ku sebagai seorang Raja di Istana ku ini. Oh ya kalau boleh tahu, Yang Mulia datang ke istana ku ada apa ? “
Raja Kebambang : “  Begini Yang Mulia, aku datang kesini ingin menyampaikan maksud dan tujuan bahwasanya putriku akan kunikahkan dengan putramu yang bernama Pangeran Rama, apakah kau setuju ? “ ( Duduk disebuah kursi )
Ratu Tribuana : “ Oh, kalau aku setuju banget dengan permintaan itu, sudah lama dia tidak menemukan jodohnya dengan Putri Kerajaan, bahkan dia pernah berpacaran dengan seorang rakyat jelata dan aku sangat tidak setuju. “
Raja Bahuga   : “ Memang betul itu, aku sangat setuju dengan idemu, Raja Kebambang. Kapan aku bisa membawa putraku ke istana mu bersama dengan istriku juga biar kuperkenalkan calon suami bagi putri mu ? “
Raja Kebambang : “ Besok boleh kok Yang Mulia , kau datang untuk mengunjungi istana ku dengan senang hati. “





BABAK IV

Adegan 1
Pada pagi hari yang cerah dengan suara merdu burung – burung berterbangan di langit serta mentari yang bersinar cerah, datanglah seorang Raja dan Ratu beserta anaknya untuk mengunjungi serta memperkenalkan calon suami bagi Putri Sukma kepada keluarga dari pihak sang mempelai perempuan, sebelum itu keluarga Pangeran Rama pernah dikunjungi oleh Raja Kebambang di istana mereka kemarin. Dan sesampainya mereka di istana Putri Sukma, mereka semua disambut oleh ayah dan ibu Putri Sukma.
Raja Bahuga   : “ Hai Yang Mulia, apa kabarmu ? apakah kau sudah siap memperkenalkan putrimu dengan Pangeran Rama ? “ ( Berjabat tangan )
Raja Kebambang : “ Aku tentu saja sudah siap Yang Mulia. “
Ratu Tribuana : “ Apa kabar mu Ratu Sinta, sepertinya dirimu kelihatan cantik saat ini,kamu sudah lama jarang ke istanaku. “ ( berjabat tangan )
Ratu Sinta       : “ Iya Ratu Tribuana, aku sudah lama tidak ke istanku karena banyak pekerjaan yang harsu kukerjakan di dalam Istana ku ini serta menguruis ketiga anak – anaku. Kbaraku baik kok, Yang Mulia. “ ( Berekspresi dnegan raut wajah gembira )
Pangeran Rama : “ Apa kabar mu Raja Kebambang dan Ratu Sinta, sepertinya wajahmu kelihatan senang sekali atas kujunganku kali ini. “ ( Hormat lalu berjabat tangan dengan orang tua Sukma )
Orang Tua Sukma : “ Memang betul sekali Pangeran Rama, hari ini memang aku dan istriku sangat senang sekali dengan kedatanganmu yang kutunggu – tunggu. “
Pangeran Rama : “ Memang apa yang kutunggu – kutunggu ? Coba beritahu Yang Mulia ? “ ( Berekspresi dengan wajah yang heran )
Orang tua Sukma : “ Aku akan memperkenalkan calon istrimu yakni Putri Sukma kepada dirimu, apakah kau sangat setuju. “
Pangeran Rama : “ Kalau saat ini aku belum sangat setuju karena aku masih ingin merasakan masa – masa kehidupanku dulu. “ ( Bertindak malu – malu )
Orang Tua Sukma : “ Sudah tidak usah malu – malu, kamu kan belum lihat seperti apa raut wajah dari cantiknya Putri Sukma yang memang menjadi idola para pria – pria. “

Setelah mendengar percakapan cukup panjang, akhirnya Raja Kebambang menuju ke kamar Putri Sukma untuk memanggil putrinya keluar kamar supaya melihat calon suaminya, tetapi setelah diminta untuk keluar oleh ayahnya ternyata Putri Sukma tidak ingin diperkenalkan kepada Pangeran Rama karena dia sudah mendengar semua rekaman pembicaraan yang telah dibicarakan oleh keluarga besan maupun keluarganya dari kamarnya sejak keluarga Pangeran Rama datang ke Istananya.
Raja Kebambang : “ Permisi Sukma, kau sedang berada di dalam ya . Kamu lagi ngapain aja kegiatan mu selama ini ? “
Putri Sukma    : “ Silahkan masuk, ayah. Aku sedang membaca buku dongeng. “
Raja Kebambang : “ Ooo.. begitu. Begini Sukma, ayah akan memperkenalkan dirimu dengan seorang Pangeran dari kerajaan seberang, dia orangnya tampan dan juga gagah tidak seperti Salim yang berasal dari keluarga rakyat jelata bahkan cocok jadi pendamping dirimu. “
Putri Sukma    : “ Pokoknya aku tidak ingin dipertemukan olehnya karena aku sudah cinta mati dengan Salim, ayah. “
Raja Kebambang : “ Salim... Salim terus yang kau ingat di dalam otakmu. Mengapa kau tidak ingin merubah sama sekali kehidupanmu menjadi lebih baik dengan menikahi seorang pangeran Rama. “
Putri Sukma    : “ Aku benar – benar tidak suka kalau ayah memaksakan kehendak diriku agar menikah dengan sederajat keluarga kita. “ ( Berekspresi dengan wajah yang menangis )
Raja Kebambang : “ Ayo, Sukma. Bangun lah dari ranjangmu kalau tidak bangun ayah akan menyeret dirimu keluar Istana ini juga. “ ( Dengan wajah yang sangat kesal serta berbicara dengan suara keras )
Putri Sukma    : “ Kalau kau bilang tidak, ya tidak. Aku memang tidak mencintai dengan Pangeran Rama walaupun dia adalah seorang Pangeran Kerajaan terkenal. Tetapi aku lebih mencintai Salim sepenuh hatiku, ayah. “ ( Dengan wjaah yang menangis tersedu )
Maka dari itu, Raja Kebambang membiarkan Putri Sukma agar tetap dikamrnya walaupun dia sangat kecewa dengan pernyataan dari putrinya agar dinikahi dengan Pangeran Kerajaan. Akhirnya Raja Kebambang mencari pengganti untuk dijadikan bukti yang mendukung yakni sebuah foto yang bergambar Putri Sukma saat difoto di sebuah taman kerajaan yang beliau ambil dari kamar beliau.
Raja Kebambang : “ Maaf ya Yang Mulia Raja dan Ratu dan Pangeran Rama, aku dengan berat hati, menyesali permintaanku karena putriku tidak ingin dipertemukan oleh Pangeran Rama. “
Pangeran Rama : “ Oh, ya sudah tidak apa – apa, Baginda Raja. Aku tidak akan marah kok dengan kondisi ini. “
Raja Kebambang : “ Kau memang, calon mennatuku yang sabar dan baik hati serta bisa melihat kondisi yang baik serta sempurna dalam kehidupan yang nyata. “
Raja Bahuga   : “ Oh, tidak apa – apa kok Yang Mulia. Namanya juga anak perempuan pasti dia belum sangat dekat dengan keluarga dari Rama dan dia juga malu liat muka Rama yang ganteng sekali. “ ( Sambil bercanda satu sama lain )
Ratu Tribuana : “ Oh, biarkan saja dia berada di kamar, Raja Kebambang. Mungkin dia masih malu untuk melihat wajah calon suaminya yang ganteng ini. “ ( Sambil bercandaan kepada raja maupun ratu )
Raja Kebambang : “ Ya, mungkin dia malu dengan situasi ini. “
Ratu Santi       : “ Ada – ada saja Sukma ini, namanya juga mau dipertemukaan dengan calon suaminya yang baru kok dia malah bersembunyi di kamarnya.  “ ( Sambil mengelenggengkan kepala )
Pangeran Rama : “ Sudah lah pak , bu. Aku sama sekali tidak bisa tidur kalau mendengar percakapan yang berbau percintaan ini. “
Raja Kebambang : “ Ini aku tunjukkan foto Sukma kepada kalian semua. “ ( Sambil memegang fotonya Sukma )
Raja Bahuga   : “ Waw, sungguh cantiknya, anak mu Raja Kebambang. Andaikan dia bisa menjadi istri dan menantu bagi anakku, aku dan istriku pasti akan senang melihat nya. “
Ratu Santi       : “ Aku pun juga, suamiku. Bila Sukma menjadi menantuku akan aku manjakkan dia seperti hewan peliharaan. “
Pangeran Rama : “ Sepertinya Sukma ini orangnya sabar dan baik hati kalau tergambar dari wajahnya, ini memnag kriteria calon istriku saat ini. “
Ratu Santi       : “ Memang betul semua apa yang telah dibicarakan oleh kalian terkait Putri Sukma, dia memang punya wajah yang cantik serta baik hati terhadap segala. Bahkan kalau aku samakan sepertimu hampir menunjukkan percintaan satu sama lain. “
Setelah berbicara cukup lama hingga siang hari, akhirnya keluarga Pangeran Rama pulang dari istana Putri sukma dan harus kembali ke Istana Raja Bahuga dnegan menggunakan kereta kuda dengan dikawal oleh Prajurit istana. Sebelum itu, Raja Bahuga menitipkan salam kepada Keluarga Putri Sukma agar Sukma bisa menerima keadaan ini dengan lapang dada.
Raja Bahuga : “ Terima kasih ya, Yang Mulia telah diundang ke istanmu ini. “
Raja Kebambang : “ Oh tidak apa – apa kok Yang Mulia, kita kan sudah menajdi sahabat selamanya. “
Ratu Tribuana : “ Terima kasih ya, semuanya tas partisipasinya. Semoga di lain waktu kita bisa bertemu kembali. “
Ratu Santi                : “ Baiklah, Ratu Tribuana, kau memang baik sekali. “
Raja Bahuga   : “ Raja, aku ingin menitipkan salam kepadamu. Pesan salam ku yakni berisi agar Putri sukma bisa dengan cepat menerima tunangan dengan Pangeran Rama secepatnya supaya anakku tidak kesepian seperti anakmu yang sedang mencari jodoh suam atau istri bagi masa depannya. “
Raja Kebambang : “ Baiklah kalau begitu, Yang Mulia kalau  itu permintaan satu – satunya dari dirimu akan ku sampaikan salammu kepada putriku. Hati – hati ya kalian semua semoga perjalanannya menyenangkan. “ ( Melambaikan tangan )

Adegan 2
Keesokan harinya, tiba – tiba tak disangka bahwasanya Pangeran Rama jatuh cinta dengan Putri Sukma setelah dia melihat sebuah foto Putri Sukma disebuah taman kerajaan yang memiliki wajah nan indah serta cantik. Namun, keluarga dari pihak laki – laki menuliskan sebuah surat kepada Keluarga Putri Sukma agar bisa menikahi putrinya dengan cepat. Maka dari itu, prajurit istana menerima sebuah surat dari utusan kerajaan Pangeran Rama.
Prajurit Istana : “ Baginda Raja, aku menerima sebuah surat darin utusan kerajaan sebelah. “ ( Melaporkannya kepada Raja )
Raja Kebambang : “ Berikan kepadaku biar kulihat secara seksama. Dan kau boleh pergi kembali. “
Prajurit Istana : “ Baik, Yang Mulia. “
Setelah membaca surat itu dengan seksama akhirnya beliau memahami isi surat tersebut yang ditulis oleh Raja Bahuga dengan maksud agar bisa menikahi putranya kepada Putri Sukma secepatya. Sebelum itu, beliau memberi tahu kepada istrinya terkait perjodohan yang terlalu singkat ini.
Raja Kebambang : “ Ya Tuhan, ternyata Pangeran Rama memang betul – betul cinta dengan putriku. Sungguh kau idola menantuku yang sangat kubanggakan. ( Berekspresi dengan wajah yang senang )
Setelah beberapa menit kemudian datanglah, Ratu Santi ke Sofa berada di ruang tamu  yang diduduki oleh Sang Raja itu. Kemudian Raja Kebambang memberi tahu isi surat itu kepada istrinya.
Raja Kebambang : “ Bu, aku mendapatkan surat dari Raja Bahuga bahwasanya putri kita akan dijodohkan secepatnya mungkin. Apakah ini berita  yang benar menggembirakan bagi kita bu ? “ ( Dengan raut wajah yang senang )
Ratu Santi       : “ Ya Tuhan, alangkah baiknya keluarga ini bisa menerima perjodohan ini. Tetapi pak, aku masih bingung dengan Sukma, dia belum bisa menerima perjodohan ini secara paksa. Apakah bapak bisa menunda perjodohan ini. “
Raja Kebambang : “ Kalau masalah itu, bapak tidak bisa membatalkan perjodohan ini, bapak sudah sangat setuju bila putri kita dinikahi oleh Pangeran Kerajaan , itulah yang bapak banggakan. “
Ratu Santi       : “ Bapak harus bisa melihat kondisi putri kita yang saat ini juga sedang tertekan karena dia masih terbayang – bayang mendengar perjodohan ini. “
Raja Kebambang : “ Bapak sudah setuju , dan keputusan bapak ini sangatlah final serta bapak sangat tidak setuju bila Sukma dinikahkan dengan Salim itu. “

Adegan 3
Putri Sukma pun sangat terkejut atas melihat kondisinya dengan dipaksakan agar menikahi seorang Pangeran Kerajaan yang benar – benar tidak cinta bahkan tidak bertemu satu sama lain.
Oleh karena itu, pada malam harinya saat bulan dan bintang sedang bersinar cukup terang dia menuliskan sepucuk surat dari meja belajarnya bahwasanya dia ingin pergi dari rumah untuk menetap di sebuah Hutan di dekat area Pegunungan dekat Istananya yang dia  ingin mengikuti Salim kesana lalu dia menaruh surat tersebut diatas meja belajarnya.
Putri Sukma    : ( Sambil menuliskan sepucuk surat dengan wajah yang sambil menangis ) “ Bapak, ibu, beserta saudari dan saudaraku. Aku hari ini juga akan meninggalkan keluarga tercintaku yang selama ini telah membesarkan diriku sampai dewasa kali ini. Suka dan duka telah ku rasakan,  kalau diriku mempunyai kesalahan yang besar , mohon dimaafkan semestinya. Aku sudah tidak kuat dalam menghadapi cobaan ini. Biarkan aku dan jiwa ragaku pergi untuk selamanya dan mungkin aku rela tidak akan kembali ke duniaku ini , atau dengan izin Tuhan pun mungkin saja jiwa dan ragaku bisa kembali bersama – sama dan bertemu kembali dengan kalian semua. “



Adegan 4
Setelah berdebat cukup lama dengan suaminya, pada besok pagi harinya Ratu Santi kedatangan tamu yang sangat spesial bagi keluarga mereka, yakni kedatangan adik dari Ratu Santi yang bernama Budi. Budi datang dari Palembang dengan menaiki kereta api dan dijemput oleh prajurit istana atas permintaan dari Ratu Santi sendiri. Namun kali ini, keluarga Ratu Santi sangat menyesal bahwasanya putrinya telah pergi dari rumah untuk menyusul Salim yang berada di Hutan di area Pegunungan tersebut.  
Prajurit Istana : “ Baginda Raja dan Ratu, aku kedatangan tamu spesial dari keluargamu yakni adik mu, Baginda Ratu. “
Raja Kebambang : “ Izinkan dia masuk saja, prajuritku. Sudah lama aku tidak bertemu dengan nya. “
Ratu Santi       : “ Aku pun, pak. Bahkan beberapa tahun terakhir ini dia tidak datang – datang ke istana kita ini. “ ( Dengan wjaah yang gembira ria)
Setelah diminta masuk kedalam istana oleh Baginda Raja dan Ratu atas omongan dari Prajurit Istana akhirnya, Budi bisa bertemu kembali dengan keluarga kakaknya.
Budi          : “ Hai, kakak iparku. Apa kabarmu ?
Raja Kebambang : “ Wassalamualikum wr. wb , eh Budi kapan datangnya ? tadi saya tidak dengar karena lagi asyik nonton TV sama istri , maaf ya ! bentar ya aku panggil anak dan istriku dulu . Mari masuk ke dalam dan duduk dulu. “ ( Merasa gembira )
 Budi         : “ Oh tidak apa – apa mas. Saya datangnya barusan , naik kereta api kemudian dijemput sama Prajurit Istana.”
Raja Kebambang : “ Bu, anak – anak suruh cepat kesini, ada tamu istimewa kita ini. Pasti kalian ciren kan ? “
Ratu Santi      : “ Aiiiii……. Budi kabarmu bagaimana sekarang ? sudah lama tidak kesini juga ? “
Putri Sinta       : “ Hai, paman kok sudah lama banget ya gak kesini nya. Aku sama Andi sangat merindukkan Paman.” ( Merasa senang )
Pangeran Andi : “ Andi juga paman, merindukkan kabar paman sama sekali bahkan sudah beberapa tahun tidak kesini. “
Budi          : “ Kabar Paman baik ko semuanya. Iya emang paman jarang kesini juga sudah lama karena paman sibuk mengurusi bisnis pertanian Paman di Palembang. “
Raja Kebambang : “ Bentar ya bud, mau panggil Sukma dulu, aku suruh dia saliman sama mu. “
Budi          : “ Oh ya mas. Silahkan panggil dia sekarang , aku pengen lihat wajah dia , sudah lama gak ketemu kangen banget. “
Setelah berbicara dan bertemu dengan adik iparnya, kemudian Raja Kebambang memanggil Putri Sukma ke kamarnya agar dia keluar dari kamar tidurnya  untuk bersaliman dengan pamannya.
Raja Kebambang : “ Suk… suk… Sukma kamu lagi ngapain di dalam kamar, lagi tidur ya ? kalau lagi tidur bangun dong, ada paman dateng itu. Sukma kalau kamu tidak buka pintunya nanti bapak dorong sampai patah pintunya.” ( Emosi yang tinggi )

Setelah mengecek kamarnya, rupanya Sukma melarikan diri dari kamar dan Pak Doni sangat terkejut dengan tindakannya. Akhirnya beliau menemukan sepucuk surat yang dilihat oleh beliau di meja belajarnya bahwasanya Putri Sukma telah kabur dari Istana saat malam hari.
Raja Kebambang : “ Ya tuhan , kemana anak ku ini? mengapa dia bisa – bisa kabur dari dalam kamar ke luar istana ? apa tujuan nya ? pasti ini ada sangkut pautnya dengan pria jelata itu yang bernama Salim. “ ( Marah dengan muka berkaca – kaca )
Ratu Santi       : “ Pak, Sukma kemana, udah disuruh bangun belom untuk saliman sama Pamannya. “
Raja Kebambang : “ Bu, Sukma sudah kabur dari rumah, dia gak ada sama sekali di kamarnya. Bapak takut terjadi apa – apa sama dia, apalagi dia seorang perempuan. “ ( merasa khawatir dengan putrinya )
Budi          : “ Demi apa mas, Sukma kabur dari rumah sendirian, tapi siapa yang ngejemputnya, apakah ada laki – laki lain yang dateng ke rumahnya. “
Raja Kebambang : “ Ya, namanya juga anak remaja yang lagi pubertas, pasti ada pacaran, gak mungkin tidak ada, kek kamu gak tahu aja , bud.”
Ratu Santi       : “ Demi apa pak, Sukma kabur dari rumah ? itu kalau dibilangin sama orang tuanya suka keras kepaa si Sukma itu. Dari situ ayah dan ibunya diem saja dan tidak memperhatikan sikapnya.” ( Merasa terkejut )





Adegan 5
3 hari kemudian, setelah Putri Sukma kabur dari Istana, ia memilih jalannya sendiri untuk menemui dan hidup bersama kekasihnya yakni Salim. Dan ia pasrah menghadapi semua cobaan ini dan merasa orang tuanya khususnya ayahnya memaksakan kehendaknya terhadap jodohnya.
Putri Sukma     : “ Biarlah semua terjadi pada diriku, aku mau mati maupun  hidup di gunung ini, hanya Tuhan Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mendengar semua yang kulakukan, demi kebaikan ku. “
Setelah mengucapkan kalimat - kalimat itu, akhirnya Sukma mencoba untuk menghadapkan tubuhnya ke hadapan gunung yang diselimuti kabut. Pada saat itu, cuacanya memang sedang hujan dan dingin. Pada akhirnya ia hilang ditelan oleh kabut di gunung itu.
Putri Sukma     : “ Terima kasih pak, bu, kak, dek yang telah membesarkan ku dari kecil hingga besar ini serta berkumpul bersama dalam satu rumah, dan tolong jaga adik dan kakak ku, ayah dan ibu serta besarkan mereka seperti layaknya orang lain yang ada di muka bumi ini. Selamat jalan Salim, selamat jalan semuanya. Saya ingin lenyap dimakan oleh gunung yang disemlimuti kabut ini. Terima kasih semuanya. “ ( menghadap ke gunung dan bertindak pasrah )


Babak V

Adegan 1
Setelah mengetahui bahwasanya putrinya tidak pulang ke rumah dalam beberapa hari ini, Raja Kebambang dan Ratu Santi pun pasrah dan menyerahkan urusannya kepada Tuhan Yang Maha Esa , dan Para Prajurit Istana sudah mencari – carinya kemana – mana juga bahkan ke Hutan  dan tidak sekali menemukan Putri Sukma karena mereka merasa bersalah dan kurang memahami kondisi putrinya yang sebelum – sebelumnya mengalami sebuah paksaan akibat tradisi, dan adat yang telah tertanam di dalam keluarga Raja Kebambang.
Raja Kebambang : “ Bu, maafkan Bapak. Bapak telah mengecewakan hati putriku, Sukma. Bapak merasa bersalah tidak paham dengan perasaan dan kondisi Sukma dalam memilih pasangan untuk masa depannya. “ ( Mengelus dada sambil menangis )
Ratu  Santi      : “ Sudah pak yang berlalu biarlah berlalu, marilah kita menyerahkan urusan ini kepada Tuhan, ibu harapkan semoga Sukma dapat kembali ke istana secepatnya. “ ( Berekspresi menangis )
Raja Kebambang : “ Ya, bu. Bapak berpikiran seperti itu juga. Kalau putrii kita tidak pulang dalam beberapa hari in. Biarkan saja bu, dia ingin hidup sendirinya tanpa keluarga kita ini ? “
Ratu Santi       : “ Ibu takut kalau dia telah tiada selamanya dan tidak bisa selamanya melihat mukanya yang begitu cantik dan indah. “ ( Merasa cemas )
Raja Kebambang : “ Jangan berpikiran seperti itu bu, pasti putri kita akan kembali dalam beberapa hari ini. “

Setelah mengetahui bahwasanya Putri Sukma tidak kembali ke rumahnya dalam beberapa hari terakhir ini. 
                        
Keluarga Raja Kebambang pun tidak sanggup menahan rasa tangis ini setelah kehilangan sosok putri cantiknya itu, kemudian dari pada itu Putri Sinta dan Pangeran Andi pun tidak sanggup melihat kejadian yang menimpa Putri Sukma dan keluarga mereka.

Akhirnya mereka berdua hanya berdoa kepada Tuhan semoga Putri Sukma diberi keselamatan dan kesehatan selalu walau dimana pun berada, kalau dia sudah tiada biarlah kejadian ini menjadi pelajaran kepada keluarga Raja Kebambang dan bagi yang lain.

Dan diketahui bahwa Putri Sukma telah ditelan oleh kabut yang berada di gunung di daerah Pringsewu.

Semoga Putri Sukma tenang disana bersama Tuhan dan masuk ke surga untuk selamanya dengan bergabung bersama orang – orang terbaik di alam surga sana.






Sinopsis Cerita
Alkisah hiduplah seorang Raja yang kaya raya yang berasal dari Kabupaten Lampung Utara tepatnya di Kotabumi yang bernama Raja Kebambang , ia merantau bersama anak – anak dan istrinya ke Kabupaten Pringsewu ini untuk hidup menjadi lebih baik lagi dari pada sebelumnya. Ia tinggal dibawah kaki lereng Gunung Sukma yang terkenal dengan cuacanya yang dingin serta berkabut oleh orang – orang sekitar sana, tetapi ia memiliki Istana yang mewah dan indah disana , belum pernah sama sekali melihat Kerajaan mewah dan indah dengan dilengkapai fasilitas lengkap bagi warga – warga disana. Semua anggota keluarga Raja Kebambang melakukan aktivitasnya masing – masing, sebelum itu rumah panggung ini diketuai oleh seorang Raja kaya beserta dengan Ratu yang baik hati terhadap rakyat yang bernama Raja Kebambang dan Ratu Santi.
Pada suatu ketika anaknya yang bernama Putri Sukma sedang dimabuk cinta dengan seorang pria jelata yang bernama Salim. Dengan adanya percintaan tersebut, akhirnya Salim mengaggumi kecantikan dan keindahan wajah si putri Raja itu, akhirnya dia langsung menjumpai Putri Sukma ke Istana itu dalam keadaan menghendak – hendak, namun kali ini dia masuk ke Istana itu telah diberi izin oleh prajurit istana dengan alasan ingin menjumpai Sang Putri itu, tetapi dia tidak langsung tunduk point terhadap suka – menyukai dirinya terhadap Sang Putri, dia hanya berbincang – bincang saja.
Keesokan harinya Putri Sukma bercerita kepada adik dan kakaknya tentang kegagahan badannya si Salim itu, dia mengobrol di sebuah taman kerajaan yang indah dan menakjubkan yang diselingi oleh banyaknya bunga – bunga segar serta pepohonan yang rindang dan hijau dengan banykanya burung maupun kupu – kupu yang bertebangan  membuat perbicangan mereka menjadi mengasyikkan satu sama lain.
Di depan balkon istana yang besar yang terbuka lebar dari dalam kamar ada seorang anak lelaki tampan dan muda ia bernama Pangeran Andi. Disaat membaca buku cerita tentang binatang, tiba – tiba prajurit istana mengasihkan sepucuk surat kepada nya yang prajurit ketahui surat itu berasal dari seorang pria gagah yang bernama Salim.
Beberapa menit kemudian, Salim dengan pelan – pelannya memasuki kedalam istana sambil bersembunyi dibalik pepohonan besar dengan membawa sebuah kode yakni seutas tali benang yang panjang dengan dilengkapi kotak kecil diatas pucuk tali itu untuk memanggil Sang Putri tersebut. Ini merupakan kisah awal cinta pertama mereka. Setelah mengetahui bahwasanya putrinya berpacaran dengan seorang laki – laki dari kalangan biasa.
Baginda Raja Kebambang dan Ratu Santi memanggil Putri Sukma untuk membahas masalah percintaanya. Setelah berdebat cukup lama, akhirnya Ratu Santi menemukan sebuah ide yang bagus berguna untuk masa depan putri mereka dengan cara menikahkannya dengan seorang pangeran dari kerajaan tetangga. Keesokan harinya Raja Kebambang menemui calon suami bagi putrinya, Raja Kebambang lalu mengunjungi ke sebuah kerajaan tetangga yang disebarang wilayah kerajaan dia dengan menggunakan kereta kuda beserta dengan pengawalnya. Sesampainya di kerajaan tersebut, akhirnya beliau disambut dengan ceria untuk menemui seorang Raja yang bernama Bahuga, dengan memiliki seorang Ratu yakni Tribuana. Namun mereka memiliki seorang anak lelaki tampan dan bisa meneruskan tahta kerajaan disaat ayahnya Raja Bahuga meninggal dunia yang bernama Pangeran Rama. Setelah itu, Raja Kebambang lalu menyampaikan maksud untuk menikahi putrinya dengan Pangeran Rama.
Putri Sukma pun sangat terkejut atas melihat kondisinya dengan dipaksakan agar menikahi seorang Pangeran Kerajaan yang benar – benar tidak cinta bahkan tidak bertemu satu sama lain.
Oleh karena itu, pada malam harinya saat bulan dan bintang sedang bersinar cukup terang dia menuliskan sepucuk surat dari meja belajarnya bahwasanya dia ingin pergi dari rumah untuk menetap di sebuah Hutan di dekat area Pegunungan dekat Istananya yang dia  ingin mengikuti Salim kesana lalu dia menaruh surat tersebut diatas meja belajarnya.
Setelah mengetahui bahwasanya putrinya tidak pulang ke rumah dalam beberapa hari ini, Raja Kebambang dan Ratu Santi pun pasrah dan menyerahkan urusannya kepada Tuhan Yang Maha Esa , dan Para Prajurit Istana sudah mencari – carinya kemana – mana juga bahkan ke Hutan  dan tidak sekali menemukan Putri Sukma karena mereka merasa bersalah dan kurang memahami kondisi putrinya yang sebelum – sebelumnya mengalami sebuah paksaan akibat tradisi, dan adat yang telah tertanam di dalam keluarga Raja Kebambang.
Setelah mengetahui bahwasanya Putri Sukma tidak kembali ke rumahnya dalam beberapa hari terakhir ini.          
Keluarga Raja Kebambang pun tidak sanggup menahan rasa tangis ini setelah kehilangan sosok putri cantiknya itu, kemudian dari pada itu Putri Sinta dan Pangeran Andi pun tidak sanggup melihat kejadian yang menimpa Putri Sukma dan keluarga mereka.
Akhirnya mereka berdua hanya berdoa kepada Tuhan semoga Putri Sukma diberi keselamatan dan kesehatan selalu walau dimana pun berada, kalau dia sudah tiada biarlah kejadian ini menjadi pelajaran kepada keluarga Raja Kebambang dan bagi yang lain.
Dan diketahui bahwa Putri Sukma telah ditelan oleh kabut yang berada di gunung di daerah Pringsewu. Semoga Putri Sukma tenang disana bersama Tuhan dan masuk ke surga untuk selamanya dengan bergabung bersama orang – orang terbaik di alam surga sana.

No comments:

Post a Comment

Tugas Membuat Tinjauan Pustaka

    Tugas Membuat  Tinjauan Pustaka.     Penulis Nama                             :  Bintang Widia Sandi Haryawan NPM                       ...